Asal Usul Orang Jawa

Mungkin banyak orang JAWA mengira bahwa mereka berasal dari negeri antah berantah atau mungkin diturunkan langsung dari langit. Mungkin banyak juga yang mengira orang-orang JAWA sekarang keturunan dari manusia Pithecantropus Erectus atau Megantropus Palaeojavanicus dan seterusnya.
Saat disodorkan tulisan Filsafat dan Sejarah yang menyebutkan bahwa orang-orang JAWA sekarang, leluhur atau nenek moyangnya terutama keturunan dari China (Mongoloid) dan India, lalu orang-orang JAWA sekarang memiliki reaksi yang beraneka ragam, ada yang tersinggung dan ada yang marah-marah. Pada umumnya orang-orang Indonesia dan tidak TERKECUALI orang JAWA itu rendah literasi atau rendah minat bacanya. Yang seriing menjadi andalan adalah membaca membaca link berita di internet yang bersumber dari blog ataupun Wikipedia. Lalu ironisnya lagi langsung mengambill kesimpulan hanya melihat judul.

Berbeda dengan mereka yang hidup di negara maju memiliki budaya membaca buku sehingga manusia-manusianya mampu berfikir kritis dan berpikiran terbuka. Orang yang suka membaca buku dan tulisan apapun serta terbiasa berdiskusi secara terbuka tentang semua hal maka akan membuat menjadi manusia kritis dan bukan menjadi manusia yang “pokoknya” :
Garis Besar asal-usul orang JAWA :
1. Orang-orang yang merupakan keturunan manusia JAWA kuno yang hidup di lembah Bengawan Solo. Ini dibuktikan dengan fosil-fosil yang ditemukan di sekitar Lembah Bengawan Solo. Mereka semua hampir punah ketika Gunung Lawu meletus kurang lebih 7.000 Sebelum Masehi. Kalaupun ada yang tersisa mungkin hanya segelintir orang dan itupun pasti sudah bercampur dengan etnis lain. Orang-orang kuno ini disebut Orang Lemuria atau Legena.
2. Orang Suku Lingga : Mereka ada di JAWA sekitar 3.000 Sebelum Masehi. Mereka berkulih kuning tembaga. Mereka perawakannya kecil dan tubuhnya pendek. Mereka memiliki budaya melancipkan batu. Batu-batu lancip adalah warisan peradaban mereka.
3. Orang-orang China Chou atau Zhou yang bermigrasi dari Tiongkok Daratan sejak Dinasti Chou berkuasa yakni sekitar 1.000 Sebelum Masehi. Rute migrasi adalah Tiongkok Daratan-Pulau Hainan-Nusa Barunai (Kalimantan) dan berakhir di Jawa pada 230 Sebelum Masehi. Rombongan ini dipimpin Kie Seng Dhang mendarat di Tanjung Putri, Rembang. China Chou berbeda dengan China Han yang merupakan mayoritas penduduk China saat ini. Budaya yang dibawa adalah menulis di rontal atau lontar. Mereka juga menulis di kropak bambu.
4. Orang-orang dari Yunan atau Funan atau China Selatan yang bermigrasi sekitar abad 2 Masehi dengan rute China Selatan-Kalimantan-Jawa yang mendirikan Kerajaan Tarumanegara oleh Dinasti Warman. Rute China Selatan-Sumatera-Jawa yang berakhir dengan pendirian Kerajaan Pucangsula oleh Badra. Baik Warman di Tarumanegara (Jawa Barat) maupun Badra di Pucangsula Rembang (Jawa Tengah) merupakan orang-orang dari Yunan yang merupakan keluarga besar wangsa Soma dari Suku Yue.
5. Orang-orang India yang datang dipimpin oleh Rsi Agastya pada 396 Masehi dan sesudahnya. Ini dibuktikan oleh peninggalan Candi Dieng di Wonosobo yang dibangun Rsi Agastya dan para pengikutnya yang berasal dari India. Rsi Agastya dari Kasi wilayah India Selatan.
6. Orang-orang India yang berasal dari Wangsa atau Dinasti Kushana atau saat di Jawa dikenal dengan nama Syailendra yang artinya para penakhluk orang-orang Gunung (Kanung). Orang-orang Gunung ini maksudnya adalah Sanjaya dan pendukungnya yang mendirikan Kerajaan Medhang Matriam (Metaram). Orang-orang Syailendra ini adalah keturunan dari Wangsa Kusana yang memiliki nenek moyang dari Yunani. Mereka adalah keturunan para panglima perang masa penakhlukan Alexander Agung yang melakukan ekspansi hingga anak benua India. Jadi Syailendra adalah keturunan orang-orang Hellinisme yang diperkenalkan Alexander Agung. Peninggalan yang masyur adalah Candi Borobudur yang dibangun pada masa Samarotungga dan putrinya Pramodhawardani. Mereka umumnya tinggal di Magelang, Purworejo dan Yogyakarta. Mereka masuk ke Jawa dari India-Sumatera-Jawa. Dari pantai-pantai Batang dan Semarang mereka masuk ke pedalaman Jawa. Mereka datang ke Jawa sejak 732 M.
7. Orang-orang keturunan Thailand atau Siam yang datang pada 870 Masehi yang dipimpin Gam Swi Lang. Rombongan ini datang ke wilayah Rembang dan Tuban. Itulah garis besar leluhur atau nenek moyang orang JAWA.
Ini tentu tidak termasuk menghitung orang-orang Timur Tengah seperti Turki dan Arab atau orang Champa yang juga mulai berdatangan ke JAWA menjelang dan setelah keruntuhan dua Kerajaan di JAWA yakni Majapahit (1478) dan Pajajaran (1579). Lalu orang-orang China Han juga banyak yang bermigrasi ke JAWA.
Jika dibuat sederhana maka orang-orang JAWA sekarang mayoritas adalah keturunan China (Mongoloid) dan India. Hal ini bisa dibuktikan secara ilmu pengetahuan atau Sains dengan melakukan tes DNA. Secara logis hukum seleksi alam itu berlaku juga di JAWA, peradaban yang lebih primitif akan didesak oleh kedatangan peradaban yang lebih maju.

Sumber : Buku Sejarah Perjalanan Orang JAWA dan Babad Kanung.

Komentar

dakwatuna.com

Postingan Populer