Sak Madyo


Karena sering bergaul dengan seorang pemuda bernama Agung Susanto yang hingga saat ini selalu berusaha mempertahankan kebudayaan bangsa ini, akhirnya aku selalu tengiang-ngiang dengan sebuah kata yang sering Ia ucapkan, kata itu adalah "Sak Madyo" dalam bahasa Indonesia, sepengetahuanku kata "Sak Madyo" bisa diartikan "tidak kurang dan tidak lebih atau bisa dikatakan dengan sewajarnya atau secukupnya saja".

Kata "sak madyo" sering muncul pada waktu orang mengambilkan makanan untuk Kang Agung dan bertanya seberapa banyak porsi makanan untuknya, dan selalu dia manjawab "sak madyo". dan ini yang membuatku tertarik untuk mengulas sebuah makna yang tersembunyi di dalam kata "sak madyo" ini.  Melihat acara di televisi tentang kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan di alam liar, membuatku sedikit lebih memahami tentang arti kata sak madyo dalam sebuah tindakan nyata. 

Kebanyakan manusia bisa membuat atau merangkai dan mengucapkan kata yang menurutku sangat indah dan tinggi maknanya, tetapi sangat sulit untuk menjalankannya. Terlebih untuk menjalankan kata "sak madyo" dalam kehidupan ini. Aku malah menilai binatang dan tumbuhanlah yang bisa mengamalkan kata "sak madyo" dengan sempurna. Pernyataanku tadi akan aku buktikan dengan melihat kehidupan makhluk secara langsung. Pertama, mengamati pola makan mereka, semua jenis binatang selalu makan-makanan dengan secukupnya. Ketika mereka makan, mereka akan makan sesuai dengan daya tampung perut mereka, jika belum cukup mereka akan terus makan, tetapi jika sudah merasa kenyang maka mereka akan berhenti makan, begitu juga tumbuhan. Kedua, cara mereka beristirahat, binatang maupun tumbuh-tumbuhan mempunyai pola istirahat yang rutin dan secukupnya, setelah lelah  mencari makanan dan berinteraksi dengan sesamanya, merekapun kemudian beristirahat secukupnya, sesuai dengan kebiasaan mereka.

Mengamati dua hal kebiasaan mereka inilah, aku berani mengatakan bahwa mereka melakukan segala hal dalam kehidupan mereka, sesuai dengan kata "sak madyo". Dengan perilaku sepeti itu, ternyata mereka bisa benar-benar menjaga keselarasan alam, tidak ada eksploitasi besar-besaran, tidak ada perusakan alam, dan lain-lain, karena mereka melakukan sesuatu hanya secukup dan sewajarnya  saja, tidak lebih dan tidak kurang.

Sebagai manusia yang notabene selalu membuat klaim bahwa kita adalah mahkluk yang sempurna karena memiliki akal dan budi, seharusnya kita malu terhadap mereka mahkluk selain kita, karena aku merasa kita tidak mampu belajar dari mereka. Kita mampu membuat sebuah tekhnologi yang sangat luar biasa canggih, tapi di sisi lain kita merusak anugerah yang sangat indah, yang tercipta untuk kita. Bahkan untuk mempertahankan keberadaan dan keasrian alam ini pun, kita tidak mampu. Mungkin sebagai manusia tidak ada salahnya kita, untuk sedikit menunduk dan berfikir kembali, untuk mau belajar tentang kehidupan, kepada makhluk selain kita, yang bisa mengamalkan kata "sak madyo" dengan benar, sehingga kelak kita tidak kehilangan alam ini.  

-Hilangkan kata serakah dan amalkan kata "SAK MADYO" Jangan Pernah Takut akan hari Esok- (http://usfal.blogspot.co.id/2012/04/sak-madyo-belajar-dari-kehidupan.html)

Komentar

dakwatuna.com

Postingan Populer